Jumat, 06 Februari 2009

MATA MINUS BUKAN LAGI MASALAH???

As I know, sekitarku banyak banget yang pake kaca mata.. termasuk anggota keluargaku ndiri. Untuk itu, q buat tulisan di blog ini. Tentunya menyangkut tentang mata minus atau miopi… terkadang orang bermata minus beranggapan bahwa mereka akan menggunakan kacamata selamanya dan nilai dari mata minus semakin bertambah.. contohnya saja dari minus 0,25 jadi 1 ato malah jadi 2. Mempersingkat basa – basi, sebenarnya mata minus bisa disembuhkan perlahan – lahan.. mungkin beberapa tips ini bisa bantu mempercepat kesembuhan mata minus..yaitu:


1. Kurangi membaca sementara waktu, tapi jangan langsung gak mau belajar gara – gara mata kalian pengen sembuh.. belajar tetap, tp buat sementara urusan membaca minta tolong ma anggota keluarga kalian yang membaca dan kalian mendengarkan.

2. Kurangi juga aktivitas di depan computer, TV, play stasion…….ditahan dulu yaaaa…. Inget ini semua demi kesembuhan mata kalian.

3. Latihan putar mata kalian satu lingkaran penuh pelan – pelan, jangan ngoyo banget biar retina kalian gak tertekan.. yang perlu kalian tau, bahwa latihan ini membantu menstimulasi arus nutrisi mata dan meningkatkan fungsi kerja otot – otot mata kalian

4. Selain itu semua, perbanyaklah mengkonsumsi buah dan sayuran. Agar asupan gizi dan vitamin untuk kesehatan mata kalian tetap terjaga. Terutama yang banyak mengandung vitamin A,kan tu merupakan vitamin penting bagi kesehatan mata

5. Jangan lupa konsultasi ke dokter mata kalian, biasanya para dokter bakalan kasih obat biar mata minus kalian segera sembuh.

6. Dari semua tips di atas, yang gak boleh dilupakan bahwa KESEMBUHAN ITU BERASAL DARI YANG MAHA PENYEMBUH, KITA SEBAGAI MANUSIA HANYA BISA BERUSAHA DAN BERDOA.



By: ADEK…

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Trenggalek, 02 Oktober 2008

Harus ku akui sukar untuk menjelaskan, untuk apa semua ini kulakukan.
Semua hanya memperlihatkan kerinduan gambaran perasaan. Dunia jauh mengabur, laksana kabut senja yang menerawang cakrawala. Kusucikan bibir ini dengan api suci untuk berbicara tentangmu, namun tubuh ini diam dan sendiri, cekam berlalu dengan beku.
Kadang semua ini terasa sulit bagiku, aku merasa bumi yang kupijak penuh dengan kebohongan. Semua terasa dekat dan pengap. Seolah aku merasa sendiri di dunia ini.
Namun dalam kesendirian itu aku mencoba untuk melangkah walau dalam ketidakpastian. Aku hanya bermimpi bisa melihat dunia bagai suatu prosesi yang mengitari padang rumput hijau.
Kuingin memanggil semua bintang, kuingin hidup yang tak pernah mati bersamamu, kuingin memelukmu dalam hujan, ingin kucium senyummu dan kurasakan sakitmu.
Dalam mimpi itu kau memanggilku, maka kuikuti walapun jalan yang terjal dan berliku. Sayapmu merangkulku, dan aku pasrah serta menyerah, walau aku tahu pedang yang tersembunyi dibalik sayap itu melukaiku.
Akupun terlungkai, terkapar dilembah kesunyian, kuhanya bisa terombang-ambing, mengambang dan lumpuh tanpa daya. Hanya satu penantianku,cintamu. Karenanya yang mengajarkanku untuk melindungimu dari kebohongan nyata, bahkan dari diriku sendiri.
Aku tidak bisa melupakanmu sesaatpun. Kurasakan kerinduan ini demikian lama, tanpa mampu menceritakan kepada siapapun.
Ku tahu, dalam pandanganmu semua ini hanya kegilaan belaka, namun bagiku, kau adalah cinta sejatiku. Mungkin besok takdir akan membawa dirimu ketengah-tengah kehidupan damai bersama orang lain, tapi akan membawaku kepada perjuangan batin dan kesengsaraan. Kau akan melihat keindahan, sedangkan aku akan berada dalam cekikan kesepian.
Namun aku akan mendirikan sebuah patung cinta dan akan ku memujanya. Cinta itu akan menjadi satu-satunya selimut bagiku, akan kupakai dalam dinginnya malam, waktu subuh cinta itu akan membangunkanku dan membawaku ketempat yang jauh. Kala siang akan menuntunku kesebuah pohon yang rindang, mengajakku beristirahat dan bercanda dengan burung-burung geraja. Sore hari cinta itu akan membawaku kepinggir sungai untuk merasakan segarnya air jiwa. Dan waktu malam hari cinta akan menjadi lilin dalam kegelapanku.
Kadang aku menangis saat aku sadar semua ini telah hilang. Wahai cinta, tidaklah kau merasakan kesedihanku.
Kini yang kulakukan hanya menunggu, menunggu matahari terbit dari punggung pucuk gunung yang menyepuh pepohonan dengan rona keemasannya.
Percayalah walaupun kulit ini mulai bersisik, tulang ini ini akan bersekutu dengan tanah dan matahari enggan menyinari lagi, aku akan selalu disini untukmu.